4 Tips Berkendara Di Jalan Tol Untuk Menghindari Perilaku Lane Hogger Di Jalan Raya

Autoz
26 October 2024

Apa itu Lane Hogger?
Dilansir situs Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), lane hogger adalah kegiatan mengemudi di jalan tol yang melajukan kendaraannya secara statis atau tetap di lajur kanan, dan tidak menambah kecepatannya. Lane hogger sangat dilarang karena dapat membahayakan pengendara lain dan menyebabkan kecelakaan serta sangat mengganggu lalu lintas.
Aturan Lane Hogger di Jalan Tol
Tindakan berkendara lane hogger melanggar aturan dan terdapat undang-undang yang berlaku yakni:
- Berdasarkan UNDANG-UNDANG (UU) No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 108 ayat (2), dijelaskan bahwa: "Penggunaan lajur jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika: (a) pengemudi bermaksud akan melewati kendaraan di depannya; atau (b) diperintahkan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk digunakan sementara sebagai lajur kiri."
- Selanjutnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, Pasal 41 butir (b) yang menjelaskan bahwa: "Lajur lalu lintas sebelah kanan hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang bergerak lebih cepat dari kendaraan yang berada di lajur sebelah kirinya, sesuai dengan batas-batas kecepatan yang ditetapkan."
Bahaya dari lane hogger sangat fatal karena dapat menyebabkan kecelakaan beruntun dikarenakan adanya pengendara mobil di lajur kanan dengan kecepatan statis bahkan rendah. Maka dari itu ini tips untuk mengemudi di jalan Tol.
Tips Berkendara Di Jalan Tol
- Perhatikan Batas Kecepatan
Ada batas kecepatan yang harus diperhatikan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pasal 23 ayat 4, serta Peraturan Menteri Perhubungan tentang Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan Kendaraan pasal 3 ayat 4, batas kecepatan ditentukan antara 60 hingga 100 kilometer per jam sesuai dengan rambu lalu lintas terpasang. Agar perjalanan semua pengguna bisa lebih teratur, hindari penyalahgunaan seperti lane hogger atau pun menggunakan bahu jalan tidak sesuai peruntukkan yang ngotot menggunakan lajur paling kanan meskipun hanya berjalan dibawah 80 km/h.
- Mengetahui Lajur Tepat Untuk Dilalui
Umumnya jalan tol terdiri atas beberapa lajur. Lajur satu diperuntukan bagi kecepatan minimum ataupun kendaraan bermuatan berat seperti truk serta bus. Lajur dua diperuntukkan bagi kendaraan lebih cepat dan stabil. Sementara lajur tiga atau paling kanan berfungsi untuk mendahului. Sedangkan lintasan paling kiri atau bahu jalan dikhususkan sebagai rumija (ruang milik jalan) maupun lintasan darurat yang hanya boleh digunakan dalam kondisi darurat, misalnya saat mobil bermasalah.
- Mematuhi Petunjuk Perlengkapan Jalan
Mudahnya, pengendara bisa membaca palang penanda arah daerah tujuan, batas kecepatan, peringatan awal masuk dan akhir keluar tol, gardu pembayaran, serta penanda adanya rest area terdekat. Selain itu, papan informasi lainnya juga perlu diperhatikan selama perjalanan agar seluruh pengguna ruas tol senantiasa tertib berlalu lintas.
- Memahami Arti Marka Garis
Sebagai penegas jalur yang dilalui, pengemudi akan menemukan beberapa jenis marka garis dengan fungsi berbeda-beda. Misalnya sisi paling kiri terdapat garis putih lurus utuh sebagai tanda batas bahu jalan dan sebaiknya tidak dilalui oleh kendaraan kecuali dalam kondisi darurat atau kendaraan mengalami hambatan. Pada sisi lajur paling kanan juga akan ditemui garis kuning lurus utuh, sebagai petunjuk batas ruas lajur dan larangan berhenti di sisi kanan. Sering pula, ditemukan marka serong (chevron). Sesuai dengan namanya, garis ini memiliki fungsi untuk memberikan tanda kepada pengemudi bahwa terdapat area penggabungan atau pemisahan lajur, sehingga diperlukan penyesuaian kecepatan serta melihat apakah ada kendaraan lain yang hendak bermanuver.
5. Memanfaatkan fitur Cruise Control
Ketika menemui lane hogger pada jalan tol, pengemudi disarankan untuk menjaga jarak aman. Jarak yang ideal antara kendaraan sekitar 10-20 meter. Agar tetap mudah menjaga jarak aman, Anda bisa menggunakan fitur ACC atau ICA. Adaptive Cruise Control yang secara otomatis menyesuaikan kecepatan kendaraan, dan menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Fitur ini aktif dalam kecepatan 0-150 km/jam. Sedangkan, ICA adalah Intelligent Cruise Assistance yang secara otomatis menyesuaikan kecepatan kendaraan, menjaga jarak dengan kendaraan lain yang ada di depan, dan menjaga kendaraan agar tetap berada di tengah garis jalur. Fitur ini aktif pada kecepatan 60-150 km/jam.
6. Memberi Isyarat
Pengemudi juga bisa memberikan isyarat agar pengemudi lane hogger bisa berpindah lajur. Caranya dengan menyalakan lampu sorot ke pengemudi depan atau membunyikan klakson. Dengan demikian, pengemudi akan berpindah lajur ke bagian tengah atau kiri.