40 Makanan Khas Bali yang Wajib Kamu Cicipi Saat Liburan!
Autoz
25 September 2023
Menyebut Pulau Bali, benak kita langsung tertuju pada wisata pantai dan alamnya yang indah. Apalagi di Bali masih kental dengan nuansa adat yang khas. Tak berhenti sampai di situ, Pulau Dewata ini juga kaya akan kulinernya yang menggugah selera makanmu.
Makanan tradisional Bali memang memiliki cita rasa khas dari bumbu berbahan rempah yang kuat dan tajam. Hal ini karena masyarakat Bali memiliki bumbu khusus yang hanya digunakan pada masakan tradisional Bali seperti base genep atau bumbu wangen. Saat kamu liburan ke sini, jangan lupa untuk menikmati makanan khas Bali seperti yang ada di daftar berikut ini ya!
- Blayag Raja
Blayag raja menjadi makanan khas Bali pertama yang wajib kamu coba. Apalagi kalau kamu lagi liburan di kawasan Buleleng dan sekitarnya. Meski kuliner ini agak sulit ditemukan, kamu bisa mengeksplorasi beberapa tempat seperti pasar tradisional untuk mendapatkannya. Cita rasa blayag sangat gurih dan lezat karena memakannya menggunakan ketupat seperti layaknya opor ayam.
Blayag ini menjadi makin nikmat kalau ditambahkan dengan kacang komak. Di dalam blayag sendiri terdapat komposisi berupa sayur mayur yang disiram dengan kuah dan bumbu dari bahan pilihan. Ditambh bawang goreng yang renyah, menambah kelezatan cita rasa blayag raja ini.
- Lontong Jukut Serapah
Berikutnya ada nama lontong jukut serapah. Lontong ini sama halnya seperti ketupat yang berbahan dasar beras yang dimasak hingga padat. Tekstur lontong sendiri sangatlah lembut dimakan dan cocok dikonsumsi siapa saja. Uniknya, lontong jukut serapah beda dengan lontong pada umumnya, ini bisa dilihat dari bentuknya yang berupa segitiga berukuran besar.
Cara penyajiannya adalah, lontong yang berukuran segitiga tadi dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan aneka ragam sayuran rebus. Misalnya saja bayam, nangka muda, pepaya, daun singkong sampai jantung pisang. Agar tak hambar, sayur tadi disiram dengan menggunakan bumbu kuah yang kental. Kuah lontong ini bagi masyarakat Bali disebut dengan telengis dan terbuat dari minyak kelapa dan santan yang sudah direbus.
- Nasi Tepeng
Kalau kamu sedang berada di daerah Gianyar, jangan lupa untuk mencicipi makanan khas Bali berupa nasi tepeng. Khususnya bagi kamu para pecinta kuliner pedas, makanan satu ini wajib dicoba. Selain pedas, nasi tepeng juga sangat lezat dan kaya akan nutrisi dan serat karena menggunakan sayur mayur dalam setiap penyajiannya.
Beberapa sayuran yang menjadi pelengkap nasi tepeng biasanya adalah terong, kacang panjang, kacang merah dan daun kelor. Terkadang juga ditambahkan nangka muda dan parutan dari kelapa yang membuat rasanya semakin gurih dan nikmat. Penyajiannya juga digunakan menggunakan daun pisang yang membuat kelezatannya terjaga sekaligus memberikan kesan lebih natural saat menyantapnya.
- Serombotan
Bila dilihat sekilas, makanan khas Bali ini memang sangat mirip seperti urap-urap bagi orang Jawa. Ya, makanan tersebut adalah serombotan yang dibuat menggunakan bahan dasar aneka ragam sayur yang menyehatkan. Sayuran yang digunakan antara lain adalah buncis, kangkung, kacang panjang, terong, tauge, pare, dan bayam.
Sedangkan untuk bumbunya disebut dengan kalas. Sebenarnya, kalas sendiri berupa santan dan dicampur dengan tumbukan bawang merah, lengkuas, bawang putih, kunyit, kencur dan ketumbar. Untuk menikmati serombotan, kamu bisa langsung menuju daerah Singaraja dan seputaran Denpasar. Begitu juga di daerah Kuta, kamu bisa mendapatkannya di beberapa kedai makan dan pasar tradisional bahkan rumah makan atau restoran mewah yang menyajikan menu makanan khas Bali.
- Rujak Kuah Pindang
Mungkin nama rujak pindang agak aneh di telingamu, sebab biasanya ikan pindang disajikan dengan cara digoreng namun di Bali justru dibikin menjadi rujak. Jangan salah, soal cita rasanya memang menggugah selera dan segar dimakan saat siang hari karena bila dinikmati tidaklah jauh berbeda dari rujak biasanya. Bahan dan isiannya berupa anek buah asam manis seperti kedondong, pepaya, bengkuang, mentimun, dan belimbing yang dipotong kecil.
Uniknya adalah, kuah rujak yang dibuat berasal dari kuah kaldu ikan pindang yang berpadu dengan terasi, garam, dan cabai segar. Kuah ini bisa kamu jadikan bahan untuk mencocol buah-buahan yang dipotong tadi. Bagi kamu yang sedang hamil, rujak kuah pindang sangat pas dinikmati saat liburan ke Bali. Apalagi jika memakannya sembari menikmati indahnya sunset di Pantai Kuta.
- Sate Lilit
Hampir di setiap daerah tentu memiliki kuliner sate, mulai sate Madura, sate Padang, sate Ponorogo dan sebagainya. Daerah-daerah tersebut memiliki penyajian yang berbeda-beda dan cita rasa yang unik. Sate Madura terkenal dengan bumbu kacang dan kecapnya, sedangkan untuk sate Padang dikenal dengan kelezatannya yang memiliki daging bertekstur empuk.
Begitu pula dengan Pulau Dewata yang juga punya sate dengan kelezatan dan cita rasa yang khas yakni sate lilit. Dari namanya sendiri, sate ini tergolong unik karena proses pembuatannya yaitu daging yang digunakan dililit dalam sebuah tusuk sate dari bambu kemudian dibakar. Beda dari sate pada umumnya yang menggunakan daging ayam atau daging kambing, sate lilit menggunakan daging ikan tenggiri. Menemukan sate lilit tidaklah sulit, biasanya banyak dijual di warung makan hingga restoran terkenal seantero Bali.
- Ayam Betutu Bali
Bicara soal makanan khas Bali, menu ayam betutu tidak pernah luput dari daftar untuk dinikmati para pecinta kuliner saat liburan di pulau ini. Dari dulu sampai sekarang ayam betutu menjadi buruan para pelancong karena cita rasanya yang pedas dan lezat serta bisa menggugah selera dan nafsu makanmu. Ayam betutu disajikan secara utuh dan pada bagian perutnya sudah diisi dengan aneka ragam bumbu dari rempah-rempah pilihan.
Cara memasak ayam betutu juga membutuhkan waktu lama bahkan memakan waktu sampi 24 jam untuk menciptakan rasa yang khas dan menggunakan bara api dari sekam. Dahulu, ayam betutu kerap disajikan pada saat perayaan agama atau adat di Bali. Namun, seiring berjalannya waktu, ayam betutu kini menjadi kuliner khas Bali yang dijual mulai dari rumah makan hingga restoran. Untuk menikmati satu porsi ayam betutu khas Bali yang lezat bisa langsung mengunjungi Ayam Betutu Men Tempeh di Gilimanuk, atau mengunjungi Men Weti di sekitaran Sanur.
- Bagiak Bali
Makanan khas Bali tidak hanya berupa makanan berat saja, tetapi juga ada camilan yang bisa kamu coba salah satunya adalah bagiak. Selain cocok disantap sebagai teman saat berkumpul bersama teman dan keluarga sembari ditemani teh panas atau kopi. Kamu pun bisa membawanya sebagai oleh-oleh khas Bali saat berlibur, ini karena bagiak bisa bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Bahan baku dalam pembuatan bagiak adalah tepung sagu dan rasanya manis serta memiliki tekstur yang renyah saat dimakan. Bentuknya cukup unik, dan bila diukur hampir setara dengan jempol orang dewasa. Bagiak sendiri memiliki ragam varian rasa dan kemasan yang dapat kamu pilih sesuai selera, mulai dari rasa kacang, susu, kayu manis, dan jahe.
- Lawar Bali
Bali memang dikenal dengan lawarnya yang nikmat, salah satunya adalah lawar kuwir. Bahan bakunya adalah daging cincang dan campuran sayuran dipadu dengan bumbu khas Bali yang nikmat. Akan tetapi, untuk menikmati lawar kamu harus jeli, khususnya bagi kamu yang muslim sebab biasanya juga ada lawar yang menggunakan daging babi. Ada baiknya kamu untuk memilih lawar dengan dging bebek atau entog. Lawar ini disebut dengan lawar padamare bagi masyarakat Bali.
Membuat lawar Bali diawali dengan proses mencincang daging terlebih dahulu dan dicampurkan berbagai macam potongan sayuran. Sayuran untuk lawar sendiri bisa berupa kacang panjang dan menggunakan parutan kelapa serta disiram dengan bumbu khusus. Paling pas menikmati lawar ini bersama nasi putih hangat dan aneka kuliner lainnya seperti sate lilit, kacang tanah atau ayam betutu. Untuk minumnya bisa berupa es teh manis atau es jeruk yang membuat tenggorokan menjadi segar kembali.
- Kacang Asin
Jika tadi ada bagiak sebagai camilan sekaligus makanan khas Bali yang layak untuk dibawa pulang, kali ini ada kacang asin yang juga tak kalah menariknya kamu jadikan oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat saat berkunjung ke Bali. Umumnya, kacang yang ada memiliki cita rasa yang gurih dan nikmat. Namun,berbeda halnya dengan kacang asin dari Bali yang punya rasa asin khas saat pertama kali kamu makan.
Untuk mendapatkan kacang asin Bali tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hal ini karena kacang asin Bali bisa didapatkan di toko dan pusat oleh-oleh. Kacang asin Bali juga tersedia dalam berbagai kemasan dan harga. Sehingga kamu lebih mudah untuk membeli sesuai dengan kebutuhan dan soal harganya pun sangat ramah di kantong. Jik beruntung, kamu pun bisa mengetahui proses pembuatannya secara langsung.
- Nasi Ayam Campur Bali
Sama halnya dengan sate, berbagai daerah juga punya makanan khas berupa nasi campur. Bali pun tak ketinggalan memiliki kuliner nasi campur yang lezat dan gurih saat disantap bersama teman dan keluarga ketika liburan di sini. Seperti namanya, nasi campur terdiri dari beberapa ragam makanan khas Bali yang sudah disebutkan dalam poin-poin sebelumnya. Mulai dari sate lilit, ayam sisit bumbu basa, sayur dan lawar ayam serta tak ketinggalan nasi putih hangat.
Menikmati nasi ayam campur khas Bali ini semakin nikmat dengan adanya tambahan sambal embe khas Bali yang menggugah selera dan menyegarkan di lidah. Biasanya nasi campur Bali dijual di berbagai rumah makan yang ada di Bali. Termasuk pula di restoran yang terkadang menyajikan nasi campur dengan tambahan telur sambal, kulit ayam goreng, umbi pedas, ikan pindang hingga kacang tanah goreng.
- Tum Ayam
Sebagian besar orang di tanah air menyebut ikan yang dicincang dan dikukus sebagai pepes ikan. Namun, masyarakat Bali menyebutnya dengan istilah tum ayam dan berbeda dari pepes yang terbuat dari ikan laut, maka tum ayam terbuat dari bahan dasar daging ayam. Daging ayam ini kemudian dicincang halus, setelah itu barulah dibungkus dengan daun pisang bersama dengan bumbu pilihan dan proses selanjutnya adalah dikukus sampai matang.
Sedangkan untuk bumbunya sendiri terbuat dari campuran rempah seperti bawang, jahe, kencur, lengkuas, dan sebagainya. Kemudian dipadu dengan santan kental yang gurih menambah cita rasanya yang lezat. Memakan tum ayam sangat pas bila disajikan bersama nasi putih yang hangat. Daun pisang yang membungkusnya juga akan menambah cita rasa dari tum ayam Bali ini.
- Jajan Wajik
Suka makanan yang manis? Jajan wajik bisa kamu jadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Meski termasuk dalam kue basah, jaja wajik dapat bertahan dalam waktu beberapa hari. Makanan khas Bali ini juga tidak sulit untuk didapatkan. Dalam bahasa Bali, jajan adalah sebutan untuk kue atau kudapan. Cukup mengunjungi pasar-pasar tradisional dan toko oleh-oleh, kamu bisa membelinya dengan berbagai macam kemasan dan ukuran sesuai selera.
Meski saat ini sangat marak gempuran jajanan kekinian, namun jaja wajik tetap menjadi primadona bagi masyarakat Bali. Bahkan menjadi oleh-oleh khas yang juga banyak diburu oleh para wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara lho. Jajan wajik ini terbuat dari beras ketan dan memiliki cita rasa yang legit. Tak hanya itu saja, jaja wajik memiliki harga yang ramah di kantong.
- Nasi Jinggo
Nasi jinggo bagi masyarakat Bali dikenal dengan nasi bungkus yang murah meriah. Bisa dibilang kalau di Jawa, nasi jinggo sama halnya dengan nasi kucing. Cara membungkusnya juga unik, yakni menggunakan daun pisang yang dibentuk seperti kerucut. Isinya berupa nasi putih, suwiran daging ayam, sambal goreng tempe, sambal cabai dengan rasa yang pedas dan segar dan mi.
Dahulu harga sebungkus nasi jinggo dijual seharga Rp1.500 saja, namun kini seiring naiknya laju inflasi dan melonjaknya harga sembako, harga untuk satu bungkus nasi jinggo dijual seharga Rp5.000. Soal rasanya sangat menggugah selera, terlebih lagi nasi putihnya sangat punel sehingga menambah cita rasanya. Mendapatkan nasi jinggo juga tidak sulit karena banyak dijual di pinggir jalan, pasar tradisional hingga di sekitaran Pantai Kuta. Biasanya, para pedagang mulai menjajakan nasi jinggo ini pada saat malam hari mulai jam 19:00.
- Rujak Bulung
Selain rujak kuah pindang, ada lagi rujak khas Bali yang wajib kamu coba yakni rujak bulung. Rujak bulung berbeda dari biasanya dan terbilang salah satu rujak yang anti-mainstream karena bahan bakunya adalah terbuat dari rumput laut segar. Hal tersebut sesuai dengan namanya, yakni bulung dalam bahasa Bali adalah sebutan untuk rumput laut.
Dalam penyajiannya, rujak bulung juga disiram dengan kuah pindang dan taburan bahan lainnya seperti kedelai yang digoreng dan kelapa parut gurih. Sedangkan untuk rumput lautnya tidaklah sembarangan, karena hanya menggunakan bulung boni. Satu porsi rujak bulung Bali ini tidaklah menguras kantong, kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp15.000 saja.
- Jaja Bendu
Makanan khas Bali yang tidak terlalu berat dan layak untuk dicoba selain jajan wajik adalah jaja bendu. Jaja bendu ini adalah makanan berupa kue tradisional yang berasal dari daerah Jembrana, Bali. Meski zaman telah modern saat ini namun jaja bendu masih tetap eksis dan bisa kamu jumpai di hampir seantero Bali mulai dari toko oleh-oleh sampai ke penjuru pasar tradisional.
Bahan dasar dari jaja bendu adalah tepung ketan yang dibungkus dengan selembar daun pisang. Untuk isiannya sendiri terdiri dari parutan kelapa dan menggunakan gula Bali yang khas. Sehingga membuat rasanya legit dan manis serta gurih. Memakan jaja bedu sangat pas jika disandingkan dengan secangkir kopi dan teh. Dalam masyarakat Bali, jaja bedu juga kerap disajikan pada acara-acara adat dan keagamaan. Begitu juga dengan acara-acara di beberapa instansi pemerintah. Tekstur dari jaja bendu ini sangat lembut dan cocok untuk dinikmati siapa saja dari tua hingga muda.
- Godoh Gedang
Makanan khas Bali satu ini mudah ditebak dari bahan bakunya. Ya, godoh gedang memang terbuat dari buah pisang pilihan yang menjadi komoditas masyarakat dan menjadi salah satu yang favorit bagi masyarakat Bali. Sekilas godoh gedang sangat mirip dengn pisang goreng dalam versi Bali. Godoh gedang sangat cocok dinikmati bersama kopi maupun teh hangat saat bersantai bareng keluarga dan teman.
Untuk membuat godoh gedang, pisang yang dapat digunakan adalah pisang raja. Sementara bahan melumuri lapisannya adalah tepung terigu, garam, gula pasir, dan air kapur sirih yang membuat rasanya menjadi khas. Makin lezat, lagi kalau ditambahkan dengan taburan parutan kelapa dan gula merah yang kental.
- Tipat Cantok
Dalam bahasa Bali, tipat berarti ketupat sebagai bahan utama dalam makanan khas Bali ini. Sedangkan untuk cantok berarti menguleg atau mengaduk. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tipat catok adalah sebuah makanan yang berbahan dasar ketupat dan diaduk bersama bumbu-bumbu pilihan di dalamnya. Dalam tipat cantok tidak hanya ketupat dan bumbunya saja, melainkan pula ada aneka ragam olahan sayur yang disiram menggunakan bumbu kacang dengan campuran gula merah, garam, cabai, kencur, kacang tanah hingga jeruk limau.
Sebagian orang menganggap tipat catok ini adalah gado-gadonya masyarakat Bali. Akan tetapi kalau kamu menikmati satu porsi tipat catok ini akan langsung menemukan perbedaannya. Terutama dari segi cita rasanya yang sangat berbeda dengan gado-gado Betawi. Begitu juga dengan lontong atau ketupat yang digunakan tidak hanya menggunakan beras saja, tetapi juga dicampur dengan menggunakan santan. Inilah yang membuat rasanya semakin gurih dan nikmat.
Bagaimana mendapatkan satu porsi tipat cantok di Pulau Dewata ini? Kamu harus mengunjungi warung-warung atau rumah makan tradisional. Sebab, di restoran besar dan terkenal tidaklah menjual makanan khas Bali yang satu ini.
- Tipat Blayag
Selain tipat cantok, juga ada tipat jenis lainnya yakni tipat blayag. Sebenarnya dari soal bahan yang digunakan tidaklah jauh berbeda dengan tipat catok. Yakni menggunakan aneka ragam sayuran, urap-urap, irisan daging ayam, dan telur. Atau kamu bisa menambahkan ceker ayam sesuai selera dan kerupuk kulit ayam yang gurih.
Perbedaan dari tipat blayag dengan tipat catok adalah siraman kuah dan bumbunya. Bila tipat catok menggunakan bumbu kacang sebagai siraman bumbu utamanya, namun untuk tipat blayang bumbunya terbuat dari bahan dasar tepung beras dan aneka ragam campuran bumbu bali.
- Bubur Mengguh
Makanan khas Bali lainnya juga ada yang berbahan dasar bubur. Nama makanan satu ini adalah bubur mengguh yang berasal dari daerah Bali utara, khususnya di Buleleng dan dahulu bubur tersebut biasa disajikan dalam upacara adat dan keagamaan. Namun saat ini kamu tidak perlu menunggu acara keagamaan untuk bisa menikmati seporsi bubur mengguh yang lezat, karena banyak dijual oleh pedagang di pasar tradisional atau rumah makan khas Bali.
Bubur mengguh tidak hanya cocok untuk menu sarapan pagimu saja, tapi juga bisa dimakan saat malam hari saat masih hangat. Bahan-bahan bubur mengguh terdiri dari beras dan santan, toppingnya sendiri di antaranya adalah ayam suwir yang disiram dengan kuah kaldu ayam kental. Adanya urap sayur menambah nikmat cita rasa bubur mengguh. Saat pertama kali mencicipinya, kamu akan merasakan sensasi paduan rasa antara pedas dan segar, apalagi sayur urapnya bakalan membuatmu ketagihan untuk tambah lagi.
- Bubur Injin
Bubur di Bali tidak hanya bubur mengguh saja, ada pula yang namanya bubur injin. Bubur injin sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi salah satu identitas kuliner Bali. Rasa dari bubur injin ini sangat lezat dan legit, sementara teksturnya sangat lembut dan bisa dinikmati berbagai kalangan dan berbagai ragam usia. Kamu pun bisa mendapatkannya di warung-warung pinggir jalan hingga pasar tradisional. Soal harganya tak bakalan menguras kantongmu dalam-dalam.
Bahan utama dari bubur injin adalah ketan hitam dan dibuat menggunakan santan dan campuran bahan lainnya. Makin lengkap lagi bila ditambahkan topping di atasnya sesuai dengan selera. Biasanya topping yang digunakan adalah mutiara yang kenyal dan dipadu dengan daun pandan yang membuat aromanya menjadi semakin wangi. Atau kalau kamu suka dengan rasa manis, agar makin nikmat bisa dengan menambahkan susu kental manis secukupnya.
Meski menjadi makanan tradisional, bubur injin juga masih bisa ditemukan di berbagai restoran dan beberapa menu hotel. Bahkan beberapa restoran dan hotel menjadikan bubur injin menjadi salah satu menu dessert special. Rekomendasi bubur injin di Bali paling enak ada di Kafe Batan Waru yang berlokasi di kawasan Kuta, Bali.
- Jukut Ares
Pernahkah kamu membayangkan dahan pohon pisang dijadikan sayuran yang lezat? Ini bisa kamu temukan di Bali. Memang, masyarakat Bali terkenal akan kreativitasnya dalam mengolah makanan dari bahan-bahan unik namun tetap bercita rasa nikmat. Nama makanan tersebut adalah jukut ares yang terbuat dari dasar pohon pisang yang masih muda dan besarnya setara dengan lengan orang dewasa dan diiris tipis.
Agar jukut ares memiliki cita rasa yang lezat dan bertekstur empuk, biasanya disajikan dengan menggunakan bumbu basu gede atau bumbu khas Bali. Selain itu juga ada campuran daging yang membuatnya menjadi semakin lezat. Daging ini berupa daging ayam, entog, hingga menggunakan daging babi. Oleh karena itu, bagi kamu yang muslim sebaiknya menanyakan dahulu kepada para penjual mengenai daging yang digunakan ya.
- Komoh Bali
Komoh dapat dikatakan sebagai makanan khas Bali yang berupa sup berkuah daging. Daging yang digunakan dalam membuat komoh ini beragam dan bisa disesuaikan dengan selera. Misalnya daging ayam, daging entog, daging bebek, daging penyu, dan daging babi. Tidak hanya sekadar berisi daging saja, dalam satu porsi komoh juga terdapat kulit maupun jeroan dari hewan yang ada. Biasanya jeroan yang digunakan dan menjadi favorit para pecinta kuliner ini adalah hati.
Komoh Bali menjadi nikmat karena bumbu yang digunakan menggunakan bahan pilihan. Penyajian komoh Bali adalah dengan menggunakan mangkuk kecil. Selain menggunakan sendok, kamu bisa menyeruput kuah dari komoh secara langsung seperti meminum langsung dari mangkuk kecil tersebut. Komoh dapat kamu dapatkan di rumah makan dan restoran yang menjual makanan khas Bali. Selain kaya rasa, komoh juga menjadi makanan khas Bali yang sarat nilai sejarah, sebab di zaman dahulu makanan ini kerap dijadikan sebagai santapan para Bhirawa.
- Be Pasih Mesambel Matah
Makanan khas Bali juga banyak yang terbuat dari hasil alam dari lautan, di antaranya be pasih mesambel matah yang menggunakan ikan laut yang beragam. Uniknya lagi, be pasih hanya menggunakan ikan hasil tangkapan dari nelayan di Pulau Dewata. Maka tak heran kalau ikan yang digunakan masih dalam kondisi segar.
Bumbu-bumbu yang digunakan untuk membuat makanan khas Bali ini di antaranya adalah kunyit, ketumbar, garam, bawang putih dan kencur. Lalu, semua bumbu tersebut dilumurkan ke ikan yang sudah dipilih. Akan tetapi, sebelum melumurinya kamu harus memastikan jika bumbu tersebut sudah matang sempurna. Setelah dilumuri bumbu, ikan lalu dipanggang dengan menggunakan arang dari batok kelapa atau kayu hingga matang.
Agar makin nikmat, be pasih disajikan bersama sambal matah. Dalam membuat sambal matah ini diperlukan cabai rawit pilihan. Kemudian menggunakan bawang merah dan bawang putih. Selain itu, juga diperlukan serai, garam, dan terasi yang sudah dibakar. Be pasih sambal matah dapat kamu nikmati di daerah Pantai Sanur dan Jimbaran. Kamu bisa menyantapnya dengan sepiring nasi hangat.
- Nasi Sela
Jika tadi ada nasi jinggo, di daerah Karangasem, Bali juga ada salah satu makanan yang terkenal dan banyak diburu masyarakat yakni nasi sela. Berdasarkan sejarahnya, nasi sela ini pada era 1970-an sempat dijadikan makanan pokok sebagai pengganti beras. Mengingat pada saat itu, beras masih langka dan nasi sela dijadikan sebagai alternatifnya. Bahan bakunya sendiri adalah ubi jalar.
Dalam bahasa Bali, sela berarti ubi jalar atau ketela.Cita rasa dari ubi ini adalah manis dan ada campuran ketela yang tawar. Nasi sela disajikan bersama lauk-pauk yang beragam seperti sayuran dan irisan daging. Seiring berjalannya waktu, nasi sela bukanlah makanan yang ada pada saat darurat saja, melainkan hidangan lezat dengan lauk pauk nikmat.
Beberapa lauk yang menjadi favorit para pecinta kuliner di Bali untuk menemani nasi sela ini di antaranya adalah sayur bejek, udang, bumbu kalas, dan kacang tanah. Lauk lainnya adalah suwiran daging ayam, ikan pindang atau tongkol, sate kulit ayam, hingga sambal teri. Nasi sela dikemas dalam bungkus berupa kertas minyak dan banyak dijual di kedai dan warung makan. Salah satunya adalah ada Warung Mek Luh yang ada di depan RSUD Karangasem dan Warung Nyoman Sate Tuna dan Nasi Sela yang ada di Jalan Raya Anggungan No.11, Mengwi, Badung.
- Brengkes
Brengkes adalah makanan khas Bali yang sekilas mirip dengan pepes jika di Jawa. Bahan dasar dalam pembuatan brengkes ini adalah ikan laut yang lezat seperti ikan tongkol, tuna dan sebagainya. Ikan tersebut dibalut menggunakan berbagai macam bumbu pilihan khas Bali yang menggugah selera. Setelah diuleg halus, kemudian bumbu dilumuri di atas ikan lalu dibungkus menggunakan daun pisang.
Proses pembuatan selanjutnya adalah dengan mengukusnya hingga brengkes matang. Paduan rasa dari brengkes ini sangat unik dan beragam yakni rasa pedas dan gurih menyatu sejak gigitan pertama. Kelezatan brengkes ini juga makin terasa saat kamu memakannya bersama sepiring nasi hangat.
Mendapatkan brengkes ini biasanya kamu bisa mengunjungi kedai dan rumah makan di Bali atau langsung menuju pasar-pasar tradisional. Terutama pasar tradisional yang buka pada pagi hari. Sebab, pada pagi hari inilah biasanya banyak penjual yang menjajakan brengkes yang masih hangat, sehingga semakin nikmat saat disantap dengan harga yang bersahabat.
- Sambel Bongkot
Buat kamu pecinta pedas, wajib mencoba sambel bongkot khas Bali. Bongkot sendiri merupakan batang kecombrang dan biasanya sering digantikan sebagai pengganti sambal matah pada nasi campur Bali. Batang kecombrang yang sudah dipilih tadi kemudian diiris tipis dan dicampur menggunakan cabai pilihan. Selain itu, sambel bongkot juga memiliki aroma yang unik dan khas dari laos dan sereh.
Proses pembuatan sambel bongkot dilakukan dengan cara digoreng. Bahan pelengkap dari sambel bongkot ini adalah bawang putih dan bawang merah. Kecombrang juga memiliki rasa yang gurih sehingga tak heran jika sambal ini memiliki cita rasa pedas dan gurih saat dimakan.
Biasanya, satu porsi sambel bongkot sangat nikmat saat disajikan bersama sepiring bebek goreng. Atau bisa juga dihidangkan sebagai penambah rasa saat kamu makan bersama lele goreng. Selain menjadi makanan yang diburu kuliner, sambel bongkot juga menjadi makanan pelengkap dalam berbagai acara adat maupun saat berkumpul bersama keluarga tercinta.
- Gerang Sambal Bawang
Sambal berikutnya yang wajib kamu coba sebagai pelengkap dan penambah gairah makan adalah gerang sambal bawang. Hal yang unik dari sambal satu ini adalah bahannya yang menggunakan ikan teri atau dalam bahasa Bali disebut dengan gerang. Ikan teri tersebut menghasilkan cita rasa yang gurih dan nikmat.
Selain menggunakan ikan teri pilihan, sambal gerang bawang menggunakan tanusan atau minyak kelapa asli yang masih diproses secara tradisional. Minyak tanusan ini akan memunculkan aroma harum dan berpadu dengan aroma teri yang gurih dan nikmatnya cabai dan campuran bawang merah dan bawang putih. Semua bahan tersebut diaduk menjadi satu menggunakan ikan teri yang telah digoreng.
Kamu tak perlu menambahkan lauk tambahan,. Hanya dengan menyantapnya bersama nasi hangat gerang sambal sudah terasa nikmat. Apalagi bila ditambahkan lauk pauk tambahan lainnya. Misalnya lalapan sayur, sate lilit, lawar dan sebagainya. Kamu bisa mendapatkan porsi gerang sambal di restoran, rumah makan dan kedai-kedai yang ada di Bali.
- Jukut Urab
Makanan khas Bali tidak hanya lezat dan menggugah selera saja. Lebih dari itu beberapa makanan tersebut memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang tinggi. Salah satunya adalah jukut urab ini,. Makanan ini terdiri dari beberapa sayuran bergizi tinggi seperti kacang panjang, tauge, wortel dan bayam yang diberi bumbu pilihan.
Walau sekilas mirip dengn urap-urap di Jawa, jukut urab ini memiliki bumbu yang berasal dari perasan jeruk nipis dan kacang goreng. Taburan dan potongan cabainya membuat rasa jukut urab pedas dan segar. Cabai rawit yang digunakan pun diolah secara halus. Untuk menambah kesegarannya, ditambahkan bawang merah, bawang putih, kencur, gula jawa, terasi, dan merica.
Bumbu yang sudah diolah tersebut nantinya akan dicampur bersama parutan kelapa. Biasanya dalam penyajiannya, jukut urab dapat dimakan bersama nasi hangat atau dengan menggunakan lontong. Jukut urab bisa kamu dapatkan di rumah-rumah makan khas Bali.
- Garangasem
Garangasem mungkin agak sedikit berbeda dari makanan khas Bali pada umumnya. Sebab bahan utamanya adalah ayam jago yang kalah dalam aduan atau tajen. Biasanya ayam jago ini memiliki tekstur yang cukup keras karena berotot. Maka dari itu haruslah direbus dalam waktu yang cukup lama. Selain itu harus menggunakan bumbu yang kuat seperti memunculkan rasa pedas dan asam.
Satu porsi garang asem terdiri dari 16 potong bagian ayam. Untuk bumbunya sendiri menggunakan bawang merah, cabe rawit segar, bawang putih, daun salam, serai, lengkuas, tomat hijau, jeruk purut, dan jahe. Bumbu tersebut selain menciptakan rasa pedas juga menciptakan kaldu bening yang nikmat.
Seiring berjalaJejeruknnya waktu, garangasem tidak hanya menggunakan bahan baku ayam aduan yang kalah, namun beralih menggunakan ayam potong. Dengan begitu teksturnya lebih empuk dan bisa dinikmati oleh siapa saja dan mudah didapat.
- Jejeruk
Makanan khas Bali juga ada lho yang cocok bagi para pecinta jamur. Nama makanan ini adalah jejeruk. Meski sekilas namanya mengingatkan kita pada buah jeruk segar, namun dalam proses pembuatannya tidak hanya dominan jeruk saja. Malahan yang menjadi bahan utamanya adalah jamur tiram yang segar. Jamur tiram ini nantinya akan dicampur dengan beragam bumbu rempah pilihan, santan, dan menggunakan parutan kelapa.
Cita rasa dari jejeruk sendiri adalah gurih dan segar karena adanya jeruk limau yang digunakan. Sementara rasa gurihnya selain dari berasal dari kelapa yang digunakan. Bagi kamu yang suka pedas, bisa menambahkan cabai rawit pada jejeruk ini. Jejeruk sangat pas bila dihidangkan bersama nasi hangat. Menikmatinya pun tidak susah, kamu bisa mendapatkannya di rumah makan khas Bali yang tersebar di Pulau Dewata.
- Penyon
Tidak hanya ikan saja, hasil laut yang juga diolah dengan lezat oleh masyarakat Bali adalah penyon. Bahan baku untuk membuat penyon ini adalah hewan pesisir pantai yang memiliki bentuk mirip dengan kepiting. Cara membuatnya adalah dimasak dengan cara digoreng. Agar lebih nikmat, cukup menambahkan sedikit garam dan beberapa bumbu pilihan khas Bali lainnya.
Meski tergolong sederhana, soal cita rasa penyon sudah tidak diragukan lagi. Untuk memakannya bisa bersama sepiring nasi hangat atau bersama tipat (sejenis ketupat atau lontong khas Bali). Adanya bumbu kuah kalas membuat rasa penyon semakin nikmat saat disantap bersama kerabat atau keluarga.
- Pesan Clengis
Makanan selanjutnya yang dapat kamu coba dan cicipi adalah pesan clengis. Bahan baku dari clengis ini adalah saripati kelapa dari endapat saat proses pembuatan minyak kelapa. Selanjutnya, endapan ini diberi bumbu tertentu. Lalu, endapan yang diberi bumbu ini dimasak seperti layaknya pepes atau dalam masyarakat Bali disebut dengan pesan.
Pesan clengis memiliki aroma kelapa yang begitu khas. Ditambah lagi pembungkusnya yang menggunakan daun pisang menambah lezat cita rasanya. Apalagi kalau kamu memakannya bersama nasi putih hangat dan bubur. Mendapatkan clengis kamu bisa mengunjngi pasar tradisional di Bali. Khususnya pada saat pagi hari karena di pagi harilah banyak penjual pesan clengis di pasar tradisional.
- Nasi Yasa
Makanan khas Bali lainnya yang berbahan dasar nasi dan tidak boleh dilewatkan untuk dinikmati adalah nasi yasa. Dahulu nasi yasa ini selalu ada saat upacara keagamaan masyarakat Hindu di Bali. Khususnya saat perayaan Hari Raya Saraswati atau dalam memperingati Banyu Pinaruh sebagai tanda rasa syukur.
Nasi yasa sendiri adalah nasi kuning yang dihidangkan berbagai lauk pauk seperti telur, sayur dan daging. Namun, sayur tersebut haruslah sayur yang mentah seperti kacang panjang, lobak dan lainnya. Tak hanya ikan, lauk lainnya yang ada adalah ikan teri dan telur. Saat ini nasi yasa bisa kamu dapatkan kapan saja tidak harus menunggu hari raya keagamaan saja. Kamu bisa mengunjungi beberapa pasar tradisional dan rumah makan khas Bali.
- Laklak
Laklak Bali adalah makanan khas Bali tradisional yang masih bertahan hingga saat ini. Bahan pembuatannya adalah tepung beras yang dicampur dengan air daun suji, santan, garam untuk adonannya. Air yang berasal dari daun suji tersebut selain membuat warna alami juga menjadikan aroma laklak begitu khas.
Adonan tersebut lalu dimasukkan ke sebuah cetakan dan dipanaskan. Agar makin gurih dan nikmat, laklak diberi beragam topping untuk menambah cita rasanya. Misalnya dengan memberikan rebusan gula aren dan parutan kelapa pada bagian atas. Salah satu tempat membeli laklak terbaik di Bali adalah laklak Men Gabrug yang tersedia dalam beberapa kemasan.
- Entil Bali
Dalam memasak entil, bukan menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Melainkan menggunakan daun nyelep. Entil disajikan bersama santan dan saat memakannya harus dikupas terlebih dahulu. Biasanya masyarakat menyantapnya bersama sayur bayam, kacang panjang, kecambah, dan sambal kelapa. Entil dapat kamu nikmati di warung-warung makan yang menjual masakan khas Bali.
- Bebek timbungan
Bebek timbungan dimasak dalam waktu cukup lama sekitar 12 jam bersama rempah pilihan. Bebek diungkep dengan rempah selama minimal 4 jam, setelah itu dikukus minimal 8 jam. Prosesnya lama karena menggunakan bebek tua yang dimasak dengan api kecil. Durasi memasak yang lama membuat tekstur bebek empuk dan bumbunya meresap sampai ke dalam daging.
- Be Urutan
Urutan adalah sosis fermentasi kering tradisional Bali yang teknologinya berbeda dari sosis Eropa. Tidak ada nitrit/nitrat yang digunakan dalam proses pembuatannya, dan warna coklat kekuningan berasal dari kunyit (bahan utama bubuk kari).
- Bakso Ikan
Hampir semua jenis ikan bisa digunakan untuk membuat bakso ikan khas bali, asalkan tidak memiliki duri-duri yang menyebar. Yang membedakan dari bakso yang sering kita jumpai adalah bumbu rempah khas dan tekstur nya yang sangat lembut.
- Kuah Balung / Sop Babi Bumbu Bali
Balung adalah salah satu masakan lezat yang berasal dari Bali. Balung berbahan dasar daging, iga, atau tulang yang dipadukan dengan bumbu khas sehingga menghasilkan cita rasa yang lezat dan nikmat. Biasanya, balung menggunakan daging, iga, atau tulang babi. Namun, kamu juga bisa menggantinya dengan sapi ataupun ayam. Biasanya, balung juga sering disajikan pada perayaan hari raya Galungan.
Bagaimana, makanan khas Bali mana dulu yang akan kamu coba saat liburan di Pulau Dewata ini? Nah, jika kamu ingin mencicipi makanan-makanan ini, kamu bisa berburu makanan ini di Bali atau kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah, lho.
Liburan ke Bali saat ini semakin mudah bila kamu awali dengan Sewa Mobil Di Bali. Di sini kamu bisa mendapatkan akomodasi terbaik mulai dari sewa mobil, motor, hiace, elf, hingga keperluan kendaraan untuk liburan nanti. Tak cukup sampai di situ, kamu juga berpeluang mendapatkan diskon yang membuat kantong anti jebol.